BERIBADAH HARUS SETIAP HARI
KARYA ARIF WIBOWO
Ketika ayah pulang malam itu aku melihat ibu marah-marah,
ayah memang selama satu tahun ini semenjak aku kelas 5 SD sedang ada proyek di
Surabaya sehingga jarang pulang ke Jakarta, biasanya hanya setiap tanggal merah
namun belum tentu juga setiap tanggal merah ayah pulang.
Saat aku belajar dikamar aku mendenga ayah dan ibu berbicara
keras sekali bahkan menggangguku yang sedang belajar matematika waktu itu,
perlahan aku membuka pintu ayah dan ibu diam “Ayah, kenapa marah - marah sama
ibu ?, Dinda lagi belajar buat persiapan ujian nasional besok”. Kemudian mereka
diam dan aku menuju kamarku untuk tidur.
Pada malam hari, aku bangun untuk ke kamar mandi aku
mengintip ke kamar ibu ternyata ayah tidak tidur disana, aku berpikir mungkin
ayah sudah kembali ke Surabaya saat aku melihat kamar tamu yang lampunya
menyala ternyata ada ayah di kamar menggunakan baju warna putih dan sarung ayah
juga memakai semacam topi warna hitam, kala itu ayah sedang menempelkan dahinya
kelantai. “Aku masuk, dan menunggu ayah sampai selesai”. “Dinda, kamu ngapin
malam-malam tidak tidur nak, sini ikut ayah”
“Ayah sedang apa tadi?”. “Ayah sedang menghadap ke Allah,
yaitu Tuhan yang menciptakan kita”. Aku masih belum mengerti apa maksud ayah
karena aku masih mengantuk aku minta diantar ayah ke kamar mandi lalu tidur
lagi.
Siang itu adalah ujian nasional terakhirku, aku kaget
melihat ayah menjemputku dengan taxi dan mengajakku ke Surabaya, sepanjang
perjalanan ke bandara ayah bercerita kalau di Surabaya ayah tinggal sama
seorang wanita yang cantik dan pandai beribadah, selama ini ibu dan ayah tidak
pernah mengajari aku ibadah jadi bahkan sampai aku kelas 6 ini aku tidak pernah
melihat ayah dan ibu pergi beribadah setiap hari minggu seperti yang ibu dan
ayah teman-temanku lakukan, yang aku tahu ibu hanya menyiapkan pohon cemara
dengan indah setiap akhir tahun dan bilang kalau ini adalah salah satu ibadah.
Sampai disana ada perempuan yang cantik dan lemah lembut,
dia seperti memakai handuk dikepalanya, aku jarang melihat teman-teman ibu
seperti tante yang satu ini. “Mulai saat ini kita memiliki jadwal 5 waktu untuk
menghadap tuhan ya, kita beribadah
setiap hari di masjid dekat rumah itu”. Aku senyum aku suka sekali beribadah,
karena kata guru disekolah dengan ibadah kita bisa masuk surga, “Bukankah
setiap ibadah kita lakukan hari minggu yah ?” “Dinda pasti mau masuk surgakan?
kalau mau masuk surga, harus beribadah setiap hari” setelah berkenalan dengan
tante Umi, tante memberikan aku baju baru yang katanya harus dipakai setiap
kita mau beribadah, aku bahagia sekali sekarang aku bisa beribadah bersama ayah
dan umi setiap hari.
No comments:
Post a Comment