IBU,
AKU JANJI TIDAK NAKAL LAGI
KARYA
ARIF WIBOWO
Ketika
pulang sekolah, aku selalu mampir dirumah temanku sehingga ibu mencari –
cariku, ibu bilang kalau anak kelas 5 SD tidak boleh nakal harus sering belajar
dirumah, tidak boleh pemborosan dan sering main PS. Ketika aku dirumah kadang
aku tidak makan karena ibu tidak memasakan ayam goreng namun tetap saja ibu
mengurungku didalam kamar kalau tidak makan katanya aku tidak boleh keluar
rumah jadi aku terpaksa makan kerupuk dan sambel yang tidak aku suka.
Ibu
bekerja dipasar setiap hari dan nenek hanya dirumah saja karena tidak kuat
berjalan jauh. Kita dirumah hanya bertiga dan ibu setiap hari selalu
mengingatkan kalau sebagai seorang anak laki – laki harus bisa memimpin
keluarga harus menjadi anak yang pintar dan punya pekerjaan yang baik. Ibu
memang tidak pernah punya uang banyak tapi tiap hari aku selau diberi uang saku
untuk berangkat sekolah Rp. 2.000 dan ibu selalu menyuruhku untuk menyisakan
uang saku tersebut dan menyimpan dicelengan yang ibu sudah belikan sejak aku
kelas 1 SD dan uangnya mungkin sudah terkumpul banyak.
Karena
aku bosan dirumah setiap pulang sekolah aku selalu mampir main PS, namun tetap
saja ibu mencari – cariku bahkan aku dibawakan pemukul kasur dan dipukuli, aku
tidak menangis karena ketika ibu memukul rasanya tidak sakit sama – sama
sekali. Aku tetap saja tidak pulang kerumah ketika pulang sekolah karena aku
tidak dibelikan ibu PS. Kali ini ibu datang menjemputku dan aku dipukuli dengan
sandal karena aku tidak mau pulang bahkan pernah dulu aku waktu magrib ibu
menyuruhku sholat namun aku pergi ke tempat PS ibu marah – marah dan menyuruhku
pulang dan disuruh sholat lalu belajar karena sebentar lagi mau UAS.
Ibu
marahnya hanya sekali, ketika pagi sebelum berangkat sekolah ibu sudah tidak
marah lagi ibu selalu menyiapkan bekal katanya membawa bekal lebih menghemat
uang jajan dan uangnya bisa ditabung untuk sekolah SMP. Pagi ini ibu sakit tapi
ibu tetap pergi kepasar untuk jualan sayur. Hari ini sekolah pualng lebih awal
karena guru ada rapat aku tidak langsung pulang tapi tetap saja aku mampir
untuk main PS sampai siang, namun kini aku tidak dijemput ibu tapi dijemput Pak
De disuruh pulang setelah sampai dirumah ternyata dirumah ada banyak orang dan
nenek menangis, kata nenek ibu terkena serangan jantung dan jatuh ketika akan
berangkat jualan dipasar.
Aku
menangis kini aku hanya tinggal sama nenek, aku tidak pernah main PS lagi,
setiap pulang sekolah aku selalu belajar dirumah karena aku harus jadi anak
yang pintar. Aku tidak akan jadi anak yang nakal lagi walaupun ibu sudah
meninggal tapi aku akan selalu mendoakan ibu dan mengingat pesan – pesannya
setiap hari aku selalu sedih karena ibu sudah meninggal.
No comments:
Post a Comment