Tuesday 21 November 2017

ASAL – USUL DESA SEMBUNGIN KEC. BANCAR KAB. TUBAN


Dahulu kala ada dua desa yang tidak pernah akur sama sekali yaitu Desa Suleng dan Desa Trapet, para penduduknya selalu sibuk untuk memperkaya dirinya sendiri, tidak pernah saling membantu sama lain dan salah satu pantangan yang sangat dilarang adalah jika penduduk Desa Suleng dan Desa Trapet menikah akan terjadi bencana besar yang akan menghancurkan desa mereka.
Konon seorang gadis anak salah satu bangsawan Desa Suleng yang bernama Putri Gayam diam-diam menjalin hubungan cinta secara sembunyi-sembunyi dengan salah satu pemuda pengembala kambing bernama Bucu.
Mereka berdua selalu menyempatkan waktu untuk bertemu di perbatasan desa mereka yaitu di sungai yang memisahkan desa mereka. Namun pada suatu hari ketika mereka bertemu salah satu pegawai di rumah Putri Gayam mengetahui bahwa Putri Gayam telah bertemu dengan salah satu penduduk miskin dari Desa Trapet yang bernama Bucu. Ayah dari Putri Gayam pun tidak terima dan seketika itu membawa Putri Gayam dan mengurungnya dikamar sehingga mereka tidak dapat bertemu lagi.
Warga Desa Trapet sudah mengetahui bahwa Bucu menjalin hubungan cinta dengan Putri Gayam, hal ini membuat seluruh warga Desa Trapet murka, karena sudah pantangan dari nenek moyang mereka bawa tidak boleh antara Desa Suleng dan Desa Trapet untuk menjalin hubungan kekerabatan apalagi mereka saling mencintai.
Pada malam hari seluruh warga Desa Trapet mengepung Bucu untuk di adili, dia yang anak yatim piatu sangat ketakutan dan meminta maaf namun tiada maaf bagi warga yang sudah melanggar pantangan yang ada saat ini. Bucu lalu diseret diujung desa dan dibakar dalam tumpukan kayu lalu ditimbun oleh batu besar sehingga seketika musnah tanpa meninggalkan jejak.
Tidak lama kabar kematian Bucu terdengar ditelinga Putri Gayam, dia merasa bahwa semua pemikiran warga Desa Suleng dan Desa Trapet sangatlah tidak masuk akal, mereka yang seharusnya saling menolong dan membantu tapi malah bermusuhan hanya karena alasan bahwa hal tersebut sudah terjadi sejak dulu. Dia sangat kecewa dan berlari menuju Desa Trapet untuk mencari tempat dimana Bucu meninggal. Ditengah perbatasan Desa Suleng dan Desa Trapet Putri Gayam memohon kepada Tuhan bahwa ini adalah hal yang sangat tidak adil. Putri Gayam meminta agar warga Desa Suleng dan Desa Trapet dapat disatukan agar tidak ada lagi pantangan-pantangan yang membuat dua desa tersebut saling menjauh.
Tiba-tiba angin berhembus kencang membuat Putri Gayam terhempas dan jatuh disungai semua warga desa panik dan ketakutan, angin yang sangat kencang berhembus dari Desa Suleng dan Desa Trapet saling bertabrakan sangat kuat sehingga membuat dua desa tersebut menjadi satu, sungai yang ada sudah tertimbun dengan seluruh tanah yang berasal dari dua desa tersebut, Putri Gayam pun tewas tertimbun tanah tanpa dapat diselamatkan, seluruh warga panik mereka semua berkumpul di sungai yang telah tertimbun tanah sehingga menyatukan desa mereka. Kejadian tersebut membuat para warga tersadar bahwa mereka harus bersatu meskipun mereka berbeda desa, semua warga saling memaafkan dan tidak ada permusuhan lagi sampai sekarang. Kini desa tersebut diberi nama Sembungin (disembung angin) yang artinya disambung angin, Desa Suleng dan Desa Trapet tetap ada namun hanya menjadi dusun, lokasi meninggalkanya Putri Gayam tumbuh pohon yang sangat besar yang sekarang menjadi kuburan, sedangkan Bucu dikenang sampai sekarang yaitu Watu (batu) Bucu , tempat dimana Bucu diadili oleh warga desa Trapet, Watu Bucu berada di selatan SDN Sembungin 1.

SEKIAN …

Pasang Wifi Murah Tuban

Halooo semuanya !!! Salam hangat dari 𝐁𝐢𝐳𝐧𝐞𝐭 yang baru saja hadir di Kota Tuban. Kami ingin menawarkan 𝐁𝐢𝐳𝐧𝐞𝐭 𝐰𝐢𝐟𝐢 untuk and...